Ketika terjadi kebakaran, setiap detik begitu berharga. Karena itu, memahami cara menggunakan selang hydrant dengan benar sangat penting agar proses pemadaman bisa berjalan cepat dan efisien. Selang berwarna merah yang sering terlihat di dalam box kaca bertuliskan “HYDRANT” bukan sekadar hiasan, alat ini adalah bagian vital dari sistem proteksi kebakaran di setiap bangunan.
Bagi pengelola gedung, tim keamanan, atau petugas tanggap darurat, pengetahuan tentang fungsi, komponen, teknik penyimpanan dan cara menggunakan selang hydrant merupakan tanggung jawab utama. Artikel ini akan membahas tuntas mulai dari pengenalan fire hose, langkah penggunaannya, hingga teknik menggulung yang sesuai standar agar sistem hydrant selalu siap digunakan kapanpun diperlukan.
Mengenal Fungsi dan Peran Fire Hose dalam Sistem Hydrant
Sebelum mengetahui cara menggunakan selang hydrant sebaiknya kita memahami fungsi dan perannya terlebih dahulu. Selang hydrant atau fire hose adalah komponen utama dalam sistem pemadam kebakaran yang berfungsi menyalurkan air bertekanan tinggi dari pompa menuju sumber api. Biasanya, selang ini tersimpan di dalam hydrant box yang mudah diakses. Bahan pembuatannya pun dirancang kuat, seperti kanvas, karet sintetis, atau polyester, yang mampu menahan tekanan tinggi dan suhu ekstrem.
Peran fire hose sangat krusial karena menjadi penghubung antara sumber air dan area kebakaran. Bila digunakan secara tidak benar, aliran air bisa terhambat dan upaya pemadaman menjadi tidak maksimal. Oleh sebab itu, penting bagi setiap tim keamanan untuk memahami cara menggunakan selang hydrant secara tepat dan efisien.
Langkah-Langkah Cara Menggunakan Selang Hydrant yang Benar
Dalam keadaan darurat, tindakan cepat namun terkoordinasi menjadi kunci keberhasilan pemadaman. Berikut urutan cara menggunakan selang hydrant yang benar dan sesuai prosedur:
- Buka pintu hydrant box dengan hati-hati. Pastikan area sekitar aman dari api dan bebas dari halangan.
- Periksa tekanan pompa hydrant. Pastikan sistem aktif dan air siap dialirkan.
- Ambil ujung selang dengan female coupling. Bersihkan dari debu atau karat, lalu sambungkan ke hydrant valve hingga terkunci rapat.
- Tarik selang keluar sepenuhnya. Hindari lipatan atau puntiran yang dapat menghambat aliran air.
- Pasangkan nozzle pada ujung male coupling. Kencangkan hingga tidak ada kebocoran.
- Arahkan nozzle ke sumber api dari jarak aman sekitar 3–5 meter.
- Buka valve perlahan. Biarkan tekanan air meningkat secara bertahap agar selang tidak terpental.
- Atur mode semprotan air. Gunakan mode spray untuk api ringan dan mode jet untuk api besar.
Langkah di atas perlu dilatih secara rutin agar setiap petugas dapat bergerak cepat, presisi, dan aman. Dengan latihan teratur, kerja sama antara operator valve dan operator nozzle akan semakin solid.
Kenali Komponen Utama Selang Hydrant Sebelum Digunakan
Agar penggunaan lebih efektif, kamu perlu mengenali bagian-bagian penting dari sistem hydrant. Masing-masing komponen memiliki fungsi tersendiri yang tidak boleh diabaikan:
- Hose coupling: Sambungan penghubung antara selang dengan valve atau nozzle (terdiri dari male & female coupling).
- Nozzle: Ujung semprotan yang mengatur arah dan tekanan air.
- Hose rack: Rak penyangga selang di dalam box agar tetap rapi dan mudah dibentangkan.
- Hydrant valve: Katup utama untuk mengontrol aliran air dari pipa distribusi.
Cara Menggulung Selang Hydrant yang Benar Agar Awet dan Rapi
Setelah mengetahui cara menggunakan selang hydrant yang benar, selanjutnya kita akan mempelajari cara menggulung selang hydrant. Berikut dua teknik penggulungan yang umum dilakukan di lapangan:
1. Teknik Single Roll – Cepat dan Sederhana
Teknik ini ideal untuk pelatihan dasar atau penanganan darurat.
Langkahnya:
- Mulai dari ujung male coupling dan gulung secara rapat ke arah dalam.
- Pastikan female coupling berada di luar gulungan agar mudah disambungkan kembali.
- Jangan menggulung selang yang masih basah; keringkan terlebih dahulu agar tidak timbul jamur.
Metode ini praktis dan cepat dibentangkan saat darurat, tetapi pastikan gulungan tidak terlalu kencang agar tidak merusak serat selang.
2. Teknik Double Roll – Hemat Ruang dan Efisien
Metode ini umum digunakan untuk penyimpanan di dalam hydrant box karena hasil gulungannya lebih padat.
Caranya:
- Lipat selang hingga kedua ujungnya bertemu.
- Geser sedikit salah satu ujung sekitar 25 cm, lalu gulung dari bagian lipatan ke arah dalam.
- Saat digunakan, pastikan female coupling menghadap valve agar mudah disambungkan.
Keunggulan teknik ini terletak pada efisiensi ruang dan kemudahan saat penyiapan kembali.
Gunakan Hose Rack agar Fire Hose Siap Digunakan Setiap Saat
Selain digulung manual, selang hydrant juga dapat digantung menggunakan hose rack. Sistem ini banyak dipakai di gedung bertingkat, hotel, atau pabrik besar. Beberapa keunggulan hose rack antara lain:
- Menjaga kondisi selang tetap kering dan bebas lipatan.
- Memudahkan petugas saat menarik selang dengan cepat.
- Mengurangi resiko kerusakan akibat gesekan atau lembab.
Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menggunakan Fire Hose
Meski terlihat mudah, masih banyak kesalahan umum yang terjadi saat pengoperasian selang hydrant, di antaranya:
- Membuka valve terlalu cepat hingga selang terpental.
- Tidak memeriksa sambungan coupling dengan benar.
- Menyemprot langsung ke pusat api, bukan ke area penyebaran.
- Menyimpan selang dalam kondisi lembab.
ReedFOX – Mitra Solusi Fire & Life Safety Profesional
Mengetahui cara menggunakan selang hydrant hanyalah satu langkah dari keseluruhan sistem proteksi kebakaran yang efektif. Kualitas peralatan dan desain sistem yang tepat memiliki peran besar dalam keselamatan.
Sebagai penyedia profesional di bidang Fire & Life Safety, ReedFOX menghadirkan solusi lengkap mulai dari sistem hydrant, fire suppression, hingga deteksi dini kebakaran sesuai standar internasional. Kunjungi Website kami untuk konsultasi, dan pengadaan peralatan proteksi kebakaran berkualitas agar bangunanmu selalu siap siaga menghadapi risiko kebakaran.
Hubungi Kami: +62 813-1111-0220
Website: reedfox.id
