Cara Melakukan Uji Fungsi FM200 Tanpa Perlu Memanggil Teknisi

jasa assessment fire risk analysis

Sebagai pemilik Fire Suppression Systems, Anda juga bisa melakukan sendiri kegiatan uji fungsi FM200 tanpa harus memanggil teknisi atau Fire Suppression Engineer. Seperti apa cara melakukannya dan bagaimana prosedur pengujiannya, sebenarnya sangat mudah sekali. Bahkan Office Boy di kantor Anda pun bisa melakukannya.


Saya akan menyampaikan dan membuat panduan lengkap untuk Anda tentang bagaimana cara melakukan uji fungsi FM200 Fire Suppression Systems. Panduan ini bersifat universal, artinya tidak hanya tertuju pada satu merek tertentu. Jadi apapun merek kontroller sistem alarm Anda, Anda tetap bisa melakukannya sendiri. Karena saya juga akan menampilkan contoh-contoh gambar atau simbol tombol yang memiliki kesamaan fungsi pada pengoperasiannya.

Mengapa Anda Perlu Melakukan Uji Fungsi FM200 Secara Berkala

Dengan melakukan uji fungsi FM200 secara berkala, tentunya Anda akan mendapatkan informasi terkait dengan performa pada sistem FM200 Anda. Mengetahui apakah seluruh perangkat pada sistem FM200 Anda berfungsi dengan normal atau tidak.

Selain melakukan Annual Service dan Maintenance, tentu saja Anda juga wajib melakukan uji fungsi pada sistem FM200 Anda. Dengan melakukan uji fungsi FM200, Anda akan benar-benar mengetahui performa kerja seluruh perangkat FM200 Anda. Yang mana jika sewaktu-waktu terjadi alarm kebakaran, seluruh perangkat FM200 Anda dapat berfungsi secara optimal.

Daftar Perangkat yang Wajib Anda lakukan Uji Fungsi

Apapun merek perangkat pada sistem FM200 Anda, berikut di bawah ini adalah daftar perangkat FM200 yang wajib Anda lakukan uji fungsi. Beberapa perangkat mungkin memiliki sebutan nama yang berbeda-beda, namun pada dasarnya mereka memiliki fungsi yang sama.

  • Panel alarm kontroller
  • Detektor (pendeteksi asap/panas/api, dll)
  • Manual call point (breakglass)
  • Abort pull station
  • Lampu flash/strobo; Horn strobe (beacon)
  • Sounder; Alarm bell
  • Lampu “Evacuate Area”
  • Lampu “Gas Discharge (Do Not Enter)”
  • Maintenance key switch
  • Solenoid (actuation)
  • Dry contact ke: AC, interlock access door, fire damper, fire alarm building, dll.

Kapan Jadwal Terbaik Untuk Melakukan Uji Fungsi FM200

Setelah Anda bisa melakukannya sendiri, Anda bisa kapanpun untuk melakukan uji fungsi FM200. Tidak ada batasan waktu maksimum Anda boleh melakukan uji fungsi, karena yang ada hanyalah batasan minimum. Berdasarkan NFPA 2001:2022, Chapter 11: Inspection, Servicing, Testing, Maintenance, and Training, setidaknya setiap 6 bulan sekali Anda wajib melakukan inspeksi, service, maintenance, dan uji fungsi pada sistem FM200 Anda.

Persiapan Sebelum Melakukan Pengujian

Cek status dan kondisi panel kontroller

  • Pastikan panel kontrol sudah dalam keadaan menyala dan siaga. Melalui lampu indikator atau tampilan layar, pastikan panel dalam kondisi normal (tidak ada indikasi trouble).
  • Pastikan panel kontrol menerima suplai arus listrik dari sumber listrik utama (PLN), dan terkoneksi dengan batterai cadangan.
  • Jika batterai Anda soak dan/atau tidak terkoneksi, maka lampu indikator “Power Supply Fault” pada panel kontroller Anda akan menyala berwarna merah. Tidak usah khawatir, meski tanpa terhubung dengan batterai cadangan, Anda tetap bisa melanjutkan pengujian. Namun segeralah mengganti batterai yang soak dengan batterai yang baru. Gunakan batterai yang berkapasitas 7A dengan voltage 12V sebanyak 2 unit.
  • Untuk memastikan bahwa seluruh lampu indikator pada panel kontroller Anda berfungsi dengan normal, Anda bisa mengujinya dengan cara mengakses “Check Indicator Lamp” atau “Lamp Test” melalui menu program. (Tergantung merek dan jenis panel kontroller yang Anda gunakan). Bagaimana cara mengakses menu ini, silahkan temukan di manual book panel kontroller Anda.

Cek kondisi perangkat dan instalasi kabel

  • Pastikan perangkat yang akan Anda uji dalam kondisi terpasang dengan benar, terkoneksi, dan jumlahnya sesuai dengan daftar inventaris.
  • Pastikan posisi pemasangan dan kondisi seluruh perangkat yang akan Anda uji, terlihat jelas, dan aksesnya tidak terhalang oleh barang-barang yang terletak di dalam maupun luar ruangan yang akan Anda uji.
  • Jika ada perangkat yang tidak terkoneksi (terputus), maka Anda dapat segera mengetahuinya melalui tampilan lampu indikator pada panel kontroller.

Flowchart Diagram Cara Melakukan Uji Fungsi FM-200

Sebelum melakukan uji fungsi FM200, sebaiknya Anda telah memahami bagaimana cara FM-200 Fire Suppression Systems bekerja. Jika Anda belum paham tentang cara kerja FM200, silahkan terlebih dahulu Anda pelajari melalui gambar flowchart diagram di bawah ini.

flowchart cara melakukan uji fungsi fm200

Berdasarkan informasi yang tertera di dalam diagram alir di atas, Anda bisa melihat cara untuk melakukan aktivasi sistem FM-200. Baik aktivasi sistem dengan cara otomatis, maupun aktivasi secara manual. Untuk melakukan aktivasi sistem secara manual, Anda memiliki dua pilihan cara aktivasi, yaitu secara elektrikal dan secara mekanikal.

Aktivasi Otomatis

Sistem FM-200 akan bekerja secara otomatis berdasarkan 3 tingkatan alarm, yaitu:

  1. Single zone, salah satu zona mendeteksi kebakaran (fase Alarm-1).
  2. Cross zone, satu zona lainnya juga mendeteksi kebakaran (fase Alarm-2).
  3. Fase pelepasan gas, setelah kedua zona memvalidasi adanya kebakaran (Alarm-3).

FM-200 Fire Suppression Systems akan bekerja secara otomatis apabila perangkat detektornya mendeteksi adanya indikasi kebakaran. Adapun indikasi kebakaran yang terdeteksi, tergantung dari jenis detektor yang Anda gunakan.

Jika Anda menggunakan Smoke Detektor, maka Anda cukup menciptakan atau menghasilkan asap agar sistem pendeteksi mengirim signal ke panel kontroller untuk melakukan aktivasi sistem secara otomatis.

Aktivasi Manual

Untuk melakukan aktivasi manual, Anda bisa melakukannya secara elektrikal dan secara mekanikal. Jika Anda melakukan aktivasi secara manual, Anda bisa melakukannya dengan cara menekan tombol “Extinguishing Release” atau memicu “Breakglass” dengan cari memecahkan kaca pelindungnya.

Melakukan aktivasi manual secara elektrikal masih membutuhkan panel kontroller yang tersambung ke arus listrik. Namun Anda tetap bisa melakukan aktivasi manual secara mekanikal, artinya tanpa perlu mengandalkan panel kontroller yang terhubung dengan arus listrik.

Bayangkan skenario berikut, ketika terjadinya pemadaman listrik – panel kontroller Anda mati dan batterai cadangannya soak, sehingga panel kontroller mati total. Namun Anda harus mengoperasikan sistem FM-200, karena Anda melihat adanya asap atau api di dalam ruangan yang Anda lindungi.

Anda bisa melakukan aktivasi manual secara mekanikal dengan cara mencabut pin dan menarik tuas “Lever Operated Control Head” yang melekat di perangkat solenoid actuation, yang terpasang di head valve tabung FM-200 Anda.

Tutorial Panduan Cara Melakukan Uji Fungsi FM200

Pada saat Anda akan melakukan uji fungsi, saya asumsikan sistem FM200 Anda seluruhnya dalam kondisi normal. Karena tentu saja Anda tidak dapat melanjutkan uji fungsi jika kondisi sistem FM200 Anda menampilkan adanya kesalahan sistem maupun jaringan.

Langkah 1: Mengaktifkan Mode Pengujian

Dengan melakukan aktivasi mode pengujian bertujuan untuk mencegah terjadinya pelepasan gas. Karena yang akan Anda lakukan adalah melakukan uji fungsi fire alarm sistem FM200.

Untuk mengakses mode pengujian, beberapa panel kontroller memiliki metode yang berbeda-beda, tergantung merek dan jenis panel kontroller yang terpasang. Berikut ini bawah ini adalah beberapa pilihan cara yang bisa Anda gunakan untuk mengakses mode pengujian:

  • Menekan tombol “Supervisory Mode”, atau
  • Mengakses menu “Zone in Test”, atau
  • Memutar kunci “Key Maintenance Switch” ke “Mode Disable”, dan/atau
  • Melepas perangkat electrical control head (solenoid), dan lever operated control head dari head valve tabung.

Langkah 2: Menyemburkan Asap ke Smoke Detector di Zona 1.

Anda bisa menggunakan alat/media apapun yang bisa menghasilkan asap, bisa menggunakan smoke tester, asap rokok, vape, dll. Berikut indikasi dan notifikasi yang akan terjadi pada sistem FM-200 Anda:

  • Lampu LED yang ada di perangkat Smoke Detector Anda akan menyala steady berwarna merah.
  • Tulisan pada lampu “Evacuate Area” akan menyala.
  • Flash/strobo; horn strobe (beacon) akan mengeluarkan suara keras dan kelip cahaya terang.
  • Panel kontroller mengeluarkan bunyi buzzer/bip terus-menerus.
  • Layar dan status lampu indikator akan menyala dan menampilkan status “Fire Zone-1”.

Langkah 3: Menyemprotkan Asap ke Smoke Detector di Zona 2.

Berikut indikasi dan notifikasi yang akan terjadi pada sistem FM-200 setelah Anda menyemburkan asap pada kedua zona:

  • Indikasi dan notifikasi pada Stage Alarm-1, tetap aktif dan menyala.
  • Alarm bell akan menyala dan mengeluarkan bunyi putus-putus (kring – – – kring – – – kring).
  • Tulisan pada lampu “Gas Discharge / Do not Enter” akan menyala kelap-kelip.
  • Layar dan status lampu indikator akan menyala dan menampilkan status “Fire Zones-2”.
  • Aktivasi integrasi dry contact ke: AC, interlock access door, fire damper, fire alarm building, dll. Secara otomatis AC akan shutdown, kunci access door akan terbuka, fire damper akan menutup semua saluran udara, dan sistem FM-200 akan memberi signal ke sistem alarm gedung.
  • Panel kontroller akan menampilkan hitung mundur 30 atau 60 detik (tergantung jenis kontroller yang Anda gunakan).

Langkah 4: Fase Pelepasan Gas – Uji Fungsi PIN Electrical Control Head (Solenoid)

Setelah hitung mundur selesai hingga detik ke angka nol (0), maka panel kontrol akan mengaktifkan perangkat Electrical Control Head (Solenoid) untuk membuka head valve tabung FM-200 dan melakukan pelepasan gas.

Namun dalam simulasi pengujian ini, Anda cukup mengetahui apakah solenoid Anda berfungsi dengan baik atau tidak. Makanya sebelum melakukan pengujian, penting bagi Anda untuk terlebih dahulu melepas solenoid dari head valve tabung.

Berikut indikasi dan notifikasi yang akan terjadi pada sistem FM-200 setelah count down selesai dan sistem masuk ke Fase Alarm-3:

  • Indikasi dan notifikasi pada Stage Alarm-1, tetap aktif dan menyala.
  • Bunyi suara alarm bell berubah menjadi kontinyu (kriiiiii – – – iiiiii – – – iiiiii – – – iiiiii — iiiiiing).
  • Tulisan pada lampu “Gas Discharge / Do not Enter” akan menyala tetap (steady).
  • Layar dan status lampu indikator akan menyala dan menampilkan status “Fire Zones-3” atau “Extinguishant Released”.
  • Pin aktivasi pada perangkat solenoid akan menonjol keluar.

Pada tahap fase pelepasan gas, umumnya sistem membutuhkan waktu sekitar 60 detik sebelum Anda bisa melakukan normalisasi panel kontroller. Panel kontrol hanya bisa Anda reset setelah melewati waktu tersebut.

Langkah 5: Reset Panel Kontroller

Setelah aktivasi secara otomatis berfungsi dengan lancar, selanjutnya Anda harus melakukan normalisasi pada panel kontroller. Karena kalau tidak Anda lakukan normalisasi, maka sistem akan terus berada di fase Gas Release atau Fire Zone-3. Berikut langkah-langkah cara melakukan reset panel kontroller.

Beberapa merek dan jenis panel kontrol biasanya ada yang membutuhkan kunci akses maupun kata sandi sebelum melakukan normalisasi panel kontrol. Namun secara umum, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk melakukan reset panel kontrol:

  • Menekan tombol “Silence/Resound Sounder”, atau tombol “Silence External Sounder”, untuk mensenyapkan suara alarm bell, sounder beacon, dan horn strobe.
  • Menekan tombol “Silence Internal Sounder”, untuk menghilangkan suara buzzer dan bip pada panel kontroller.
  • Menekan tombol “Control Panel Reset”.
  • Menusuk Pin aktivasi pada perangkat solenoid yang sebelumnya menonjol keluar, supaya masuk kembali.

Catatan: Jika setelah panel kontrol berhasil Anda lakukan normalisasi, namun secara tiba-tiba sistem kembali aktif, silahkan periksa dan bersihkan smoke detector Anda. Pastikan sudah tidak ada asap yang tersisa dan tertinggal di dalam chamber perangkat smoke detector Anda. Kembali lakukan reset pada langkah 5, hingga sistem benar-benar dalam kondisi normal.

Langkah 6: Uji Fungsi Manual Abort Station

Uji fungsi Manual Abort Station bertujuan untuk membatalkan atau menggagalkan rangkaian aktivasi dan operasional sistem FM-200 yang berlangsung secara otomatis. Adapun alasan mengapa Anda perlu melakukan pembatalan aktivasi sistem, biasanya karena beberapa faktor, misalnya: kesalahan pengoperasian yang tidak disengaja, atau terjadinya alarm palsu (false alarm) akibat asap rokok, fogging, dll.

Untuk melakukan uji fungsi Manual Abort Station, ulangi Langkah 1 sampai 3. Namun sebelum sistem masuk pada tahap Langkah 4, tepatnya ketika fase hitung mundur, tekan dan/atau tahan tombol “Manual Abort Switch”.

Adapun indikasi yang akan terjadi setelah Anda mengaktifkan Manual Abort Station, bervasiasi tergantung dari merek dan jenis panel kontroller yang terpasang. Berikut beberapa indikasi dan notifikasi yang akan terjadi pada sistem FM-200 setelah Anda menekan dan/atau menahan tombol Abort Switch:

  • Layar dan status lampu indikator akan menyala dan menampilkan status “Hold/Abort”.
  • Panel merek Context Plus: Hitung mundur berhenti total. Selanjutnya Anda bisa langsung mereset panel kontrol.
  • Panel merek Kidde Aegis: Tombol “Abort Switch” hanya akan bisa Anda tekan ketika hitung mundur telah mencapai angka 10. Jika Anda menekan tombol “Abort Switch” sebelum angka 10, maka tidak akan ada efek apapun. Jika Anda menekan tombol “Abort Switch” ketika hitung mundur sudah mencapai angka 10, maka hitung mundur akan kembali ke detik 30 atau detik 60. Dengan kata lain, Anda hanya memiliki waktu kurang dari 30/60 detik untuk melakukan pembatalan sistem, dan mereset panel kontrol.

Selanjutnya ulangi Langkah 5 untuk melakukan normalisasi atau mereset panel kontroller, kecuali tahapan menusuk Pin aktivasi pada perangkat solenoid. Karena sistem telah Anda batalkan sehingga Pin aktivasi perangkat solenoid berhasil Anda cegah pengoperasiannya.

Langkah 7: Uji Fungsi Manual Release (Breakglass/Manual Call Point)

Manual Release, Breakglass, Manual Call Point, Manual Actuation merupakan sinomin nama perangkat yang berfungsi untuk mengaktifkan mode manual pada sistem secara elektrikal. Bayangkan skenario berikut, ketika Anda melihat ruangan yang Anda proteksi dengan sistem FM-200 terlihat mengeluarkan kepulan asap, atau bahkan api, namun smoke detector sama sekali tidak berfungsi, mungkin kotor, rusak, dll.

Sebagai langkah antisipasi darurat yang bisa Anda lakukan adalah mencoba memadamkan kebakaran tersebut dengan menggunakan tabung APAR yang terletak di luar ruangan. Namun jika Anda sudah tidak memungkinkan untuk mengakses masuk ke dalam ruangan, tindakan efektif yang bisa Anda lakukan adalah menekan tombol Manual Release (Breakglass, Manual Call Point, Manual Actuation).

Adapun indikasi yang akan terjadi setelah Anda mengaktifkan Manual Release Station, bervasiasi tergantung dari merek dan jenis panel kontroller yang terpasang. Berikut beberapa indikasi dan notifikasi yang akan terjadi pada sistem FM-200 setelah Anda menekan tombol Manual Call Point:

  • Panel merek Kidde, Notifier, Fenwal: Secara seketika sistem akan langsung masuk ke fase pelepasan gas, atau “Fire Zones-3”.
  • Context Plus: Sistem masuk tahap “Fire Zones-2” dan mulai hitung mundur menuju fase pelepasan gas.
  • Indikasi dan notifikasi pada Stage Alarm-1 dan 2, seketika aktif dan menyala.
  • Pin aktivasi pada perangkat solenoid langsung menonjol keluar.

Jika Anda menggunakan merek dan jenis panel kontroller yang hanya masuk ke fase alarm-2, berarti Anda masih berkemungkinan untuk melakukan pembatalan pelepasan gas dengan cara mengaktifkan Manual Abort Station. Selanjutnya ulangi Langkah 5 untuk melakukan normalisasi atau mereset panel kontroller.

Laporan Hasil Uji Fungsi FM200

Buatlah catatan yang berisi rekam jejak hasil laporan uji fungsi yang telah Anda lakukan. Jangan lupa juga untuk melaporkan hasil temuan apapun ketika melakukan pengujian ke dalam Daftar Temuan.

Disclaimer:

Panduan tutorial cara melakukan uji fungsi FM200 yang saya jelaskan di atas, merupakan panduan umum dan tidak secara spesifik tertuju pada pengoperasian jenis dan merek tertentu. Sehingga saya tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang berpotensi merugikan Anda.

Jika Anda tetap ingin mempelajari lebih lanjut terkait dengan petunjuk cara penggunaan perangkat dengan merek dan jenis tertentu, silahkan download Datasheet dan Manual Book yang kami sediakan di menu Documentation.

Rekomendasi terbaik yang bisa saya berikan jika Anda ingin melakukan uji fungsi FM200 secara mandiri, sebaiknya tetap harus didampingi oleh kontraktor pemeliharaan FM200 maupun teknisi yang berkompeten dan terlatih. Hingga Anda benar-benar menguasai dan mahir dengan sistem FM200 yang Anda miliki saat ini.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top