Definisi terbaik untuk menjelaskan apa itu Clean Agent Gas yaitu berdasarkan deskripsi yang ada di dalam NFPA 2001. Clean Agent Gas adalah bahan pemadam api yang berbentuk gas atau mudah menguap, yang tidak menghantarkan listrik dan tidak meninggalkan jejak residu saat menguap. “3.3.7. A volatile or gaseous fire extinguishant that is electrically nonconducting and does not leave a residue upon evaporation“.
Sebagai komitmen kepatuhan terhadap Protokol Montreal, dunia sepakat untuk mencari alternatif pengganti penggunaan bahan pemadam api yang lebih ramah lingkungan. Khususnya bahan pemadam api yang tidak merusak lapisan ozon dan tetap aman untuk manusia.
Pemilihan penggunaan nama Clean Agent merupakan ungkapan istilah berdasarkan bagaimana rancangan bahan kimia tersebut bekerja. Yang mana kriterianya tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan, dan juga tidak meninggalkan residu saat penguapan. Sehingga apabila terjadi pelepasan gas, kita tidak perlu melakukan pembersihan, serta mengurangi pemberhentian waktu operasional bisnis. Jika kita bandingkan dengan cara kerja sistem sprinkler yang menggunakan bahan dasar air.
Tiga jenis Clean Agent yang paling umum kita gunakan pada Fire Suppression Systems adalah:
Clean Agent Gas berwujud cair saat tersimpan dalam tabung yang bertekanan, yang peruntukannya untuk memadamkan kebakaran kelas api A, B, dan C. Ketika terlepas ke udara melalui jaringan instalasi pipa dan nozzle, maka gas akan berubah wujud menjadi uap, karena titik didihnya yang rendah. Pelepasan gas tersebut akan membantu mengendalikan api dengan menyerap cara panas di dalam ruangan yang tercipta akibat kebakaran.
Baca juga: Apa itu Kelas Api? Perbedaan Kelas Kebakaran versi NFPA, ISO, dan BS-EN.
Penentuan karakteristik clean agent oleh NFPA 2001
- Gas yang mudah menguap dan tidak konduktif.
- Gas yang tidak meninggalkan residu apa pun.
- Penggunaan gas yang aman untuk ruangan yang berpenghuni manusia.
- Gas yang mendapat persetujuan keamanan secara lingkungan oleh U.S. EPA SNAP.
Dua jenis pilihan gas clean agent
Clean Agent terbagi menjadi dua jenis gas, terutama yang akan kita gunakan untuk produk fire suppression systems, yaitu:
- Gas sintetis, dan
- Gas murni
Gas sintetis (buatan)
Clean Agent Gas Sintetis adalah gas yang terbuat dari 100% produksi bahan kimia. Kita umumnya menggunakan gas sintetis yang berjenis Halocarbon Gas, untuk kita gunakan sebagai agent fire suppression systems, diantaranya:
- FM-200 (HFC-227ea)
- FK-5-1-12 (Novec-1230)
- HFC-125 (FE-25)
- HCFC Blend A (NAF S-III)
- HCFC Blend B (Halotron)
Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Clean Agent Gas FM-200.
Gas murni (alami)
Gas alami adalah Gas Inert yang secara alami tersedia di atmosfer yang kita hirup setiap hari. Komponen gas tersebut yaitu:
- Argotec (IG-01), 100% Argon.
- N-100 (IG-100), 100% Nitrogen.
- Argonite (IG-55), 50% Argon dan 50% Nitrogen.
- Inergen (IG-541), 52% Argon, 40% Nitrogen, dan 8% Carbon Dioxide.
Aplikasi clean agent gas cocok untuk di mana saja?
Fire suppression systems yang menggunakan clean agent gas cocoknya terpasang di ruangan yang berisi peralatan penting yang tidak boleh terkena air. Serta aset-aset yang membutuhkan reaksi pemadaman yang cepat. Namun tidak menyebabkan banyak kerusakan akibat bahan pemadam seperti sistem sprinkler yang menggunakan air, atau foam, dan powder. Misalnya:
- Ruang pusat data
- Ruang server
- Ruang telekomunikasi
- Ruang UPS
- Ruang pompa bahan bakar
- Perpustakaan
- Museum
- Fasilitas medis
- Aplikasi industri
- dll
Keunggulan clean agent gas
Berikut di bawah ini adalah beberapa keuntungan menggunakan clean agent jika dibandingkan dengan bahan pemadam lain:
- Pemasangan yang mudah
- Perawatan yang mudah
- Reaksi yang cepat
- Tanpa downtime
- Lebih sedikit kerusakan dan penggantian bahan dan peralatan
- Bebas pembersihan setelah pelepasan gas
- Membutuhkan lebih sedikit area penyimpanan
- Tanpa dampak besar terhadap lingkungan
- Aman untuk ruangan yang berpenghuni
