Penerapan sistem pemadaman api menggunakan Clean Agent Gas Fire Suppression Systems dibedakan menjadi 2 jenis rancangan: Total Flooding dan Local Application. Selain itu, mekanisme Clean Agent Gas pada Fire Suppression Systems dalam memadamkan api – bekerja dengan cara menghilangkan panas dan/atau mengurangi intensitas kadar Oksigen. Tergantung dari jenis gas yang kita gunakan.
Perkenalkan, saya FADHLAN HAMID, tim ReedFOX yang akan menyampaikan penerapan sistem Total Flooding dan Local Application untuk Fire Suppression Systems yang menggunakan Clean Agent Gas.
Menggunakan clean agent gas atau liquid gas atau apapun sebutan yang Anda kenal, intinya ketika Anda memilih menggunakan media GAS sebagai bahan untuk memadamkan api. Ingat, bahwa hanya ada dua mekanisme penerapannya, yaitu menggunakan rancangan Total Flooding atau secara Local Application.
Jadi misalnya Anda menggunakan tabung APAR yang berisi gas (baik gas cair maupun gas CO2) maka ketika Anda menyemprotnya mengarahkan langsung ke titik api, maka Anda melakukan penerapan pemadaman secara Local Application.
Sedangkan sistem Total Flooding perumpamaannya seperti AC (sistem pendingin ruangan), terserah dimanapun peletakan unit AC-nya, namun dinginnya akan terasa hingga ke seluruh penjuru ruangan.
Clean agent gas Fire Suppression Systems, baik Total Flooding System maupun Local Application System, keduanya menggunakan media gas bertekanan dan/atau gas cair bertekanan. Gas tersebut tersimpan di dalam suatu wadah berupa tabung penyimpanan yang bertekanan.
Total Flooding System dan Local Application System adalah dua jenis rancangan penerapan Fire Suppression Systems yang akan kita gunakan untuk memadamkan kebakaran menggunakan gas. Berikut penjelasan mengenai sistem Total Flooding dan sistem Local Application.
Total Flooding System
Total Flooding adalah mekanisme rancangan sistem pemadaman api dengan cara melepaskan gas ke dalam ruangan. Hingga menyebar dan menyelimuti seluruh volume ruangan yang kemudian akan bercampur dan menggantikan udara yang ada di dalam ruangan.
Secara kimia, gas dan udara merupakan satu keadaan atau wujud yang sama. Maka dari itu, Clean Agent Gas juga memiliki kemampuan untuk mengisi ruang dan masuk ke celah bidang tersempit manapun layaknya udara.

Rancangan dan perhitungan Total Flooding harus menyesuaikan dengan karakteristik jenis gas yang akan kita gunakan. Mulai dari gas concentration design, pemilihan kelas kebakaran suatu material, hingga spesific vapor volume.
Sebab prinsip utama dari rancangan Total Flooding System yaitu dengan cara menciptakan konsentrasi gas suppression yang relatif cukup tinggi di dalam ruangan, untuk memadamkan api secara efektif.
Tentunya dalam situasi kebakaran, ketika gas cair dan/atau gas bertekanan tersebut terlepas ke dalam ruangan dan bercampur dengan udara, maka secara fisik seluruh volume gas tersebut akan mengembang dan mengalami fase reaksi yang kita sebut dengan istilah Adiabatic Cooling.
Dengan kata lain, pelepasan gas tersebut akan mengakibatkan fenomena perubahan tekanan udara akibat intervensi dari berkembangnya volumetrik gas extinguishing agent.
Metode pemadaman seperti inilah yang menjadi mekanisme utama pemadaman dengan cara menyingkirkan panas (cooling) dan/atau mengurangi kadar Oksigen (smothering). Sebagaimana yang terkandung dalam fundamental teori terciptanya api, Fire Tetrahedron.
Masing-masing jenis gas memiliki mekanisme yang berbeda-beda untuk memadamkan api. Misalnya seperti Inert Gas yang memadamkan api dengan cara mengurangi Oksigen. Namun beda pula halnya dengan Halocarbon Gas, seperti FM-200 dan Novec-1230 yang bekerja memadamkan api dengan cara menyerap panas.
Baca juga: Pusat Pengisian Ulang Refill Gas FM-200.
Jika kita menggunakan gas FM-200, maka rancangan dan perhitungan Total Flooding harus menyesuaikan dengan cara kerja dan karakteristik gas FM-200. Sebab cara menghitung banyaknya jumlah kebutuhan Gas Inert dengan cara menghitung FM200 sangat berbeda, walaupun dengan kapasitas volume ruangan yang sama. Karena FM-200 dan Inert Gas merupakan dua jenis entitas gas yang berbeda.
Untuk itu perlu formula perhitungan khusus dalam menentukan seberapa banyak jumlah gas yang akan kita butuhkan untuk memadamkan api. Serta supaya bisa menggantikan udara yang ada di dalam suatu ruangan dan mempertahankannya.
Menggunakan mekanisme pemadaman api secara Total Flooding, artinya Anda turut melindungi semua properti yang tersimpan di dalam ruangan, dan segala apapun yang tersembungi di dalam ruangan.
Faktor Keberhasilan Sistem Total Flooding
Setidaknya ada enam kriteria yang menjadi faktor keberhasilan penerapan rancangan Total Flooding System agar Fire Suppression Systems mampu bekerja secara efektif.
- Perhitungan volume ruangan.
- Mengetahui potensi kebocoran ruangan.
- Sistem ventilasi dan tata udara.
- Karakter gas yang akan kita gunakan.
- Perhitungan instalasi pipa aliran gas.
- Pemilihan jenis alat pendeteksi kebakaran.
- Jalur evakuasi untuk keselamatan manusia.
Penggunaan rancangan Total Flooding System kriterianya sangat identik untuk jenis ruangan yang sifatnya tertutup total. Tanpa adanya bukaan yang tidak bisa tertutup (unclosable pening). Misalnya seperti ruang server, atau jenis ruang tertutup lainnya, di mana kebakaran dapat dengan cepat menyebar dan membesar.
Pertimbangan utama dan yang paling penting ketika mengaplikasikan Clean Agent Gas Fire Suppression Systems dengan metode pemadaman secara Total Flooding – adalah memastikan bahwa kondisi ruangan sepenuhnya kedap udara. Tidak ada celah terbuka dan selalu dalam keadaan tertutup.
Karena gas tersebut harus tetap berada di dalam ruangan hingga jangka waktu tertentu. NFPA 2001:2022 menyebutnya dengan istilah Holding Time.
Jika struktur ruangan tidak bisa mempertahankan konsentrasi gas yang berada di dalam ruangan untuk jangka waktu tertentu, suhu material yang terbakar masih bisa meningkat seiring dengan bertambahnya kadar Oksigen. Apabila material menyentuh ulang titik penyalaannya, maka secara alami api pun bisa menyala kembali. Karena itu Clean Agent Gas wajib mempertahankan rancangan konsentrasi gasnya selama jangka waktu tertentu untuk memadamkan api dan menahannya supaya tidak menyala kembali.
Untuk mengetahui kualitas seberapa kedap suatu ruangan, perlu melakukan yang namanya Room Integrity Test. Namun orang kita lebih sering menyebutnya dengan istilah Door Fan Test.
Namun ada pengecualian pada penerapan sistem Total Flooding untuk CO2 Fire Suppression Systems. Penerapan Total Flooding pada CO2 Suppression memiliki toleransi jika ruangan tidak sepenuhnya tertutup.
Terkadang ada ruangan-ruangan tertentu yang tidak bisa kita desain untuk kedap udara, seperti ruang mesin misalnya. Ada banyak jaringan maupun instrumen yang menghubungkan mesin dengan peralatan lain yang berada dari dalam dan luar ruangan. Sehingga mungkin ada beberapa bukaan pada struktur ruangan yang tidak bisa tertutup secara permanen (unclosable opening).
Local Application System
Local Application adalah mekanisme pemadaman api dengan cara melepaskan gas secara lokal – yang mengarah tepat langsung ke objek yang terbakar. Sehingga objek yang terbakar akan terkepung oleh gas dengan rancangan konsentrasi pemadaman yang tinggi.
Penerapan Local Application hanya berlaku untuk perlindungan bahaya kebakaran khusus yang menggunakan gas CO2. Secara kimia, mekanisme dan karakteristik CO2 merupakan satu-satunya gas yang paling sesuai untuk melakukan pemadaman api secara Local Application.

Untuk memadamkan api secara Local Application, CO2 bekerja dengan cara melakukan pengurangan oksigen (smothering) dan melakukan pendinginan (cooling). Sementara pada sistem Total Flooding, CO2 hanya bekerja dengan cara pengurangan oksigen (smothering).
Mekanisme pemadaman api menggunakan sistem Local Application, sama persis seperti apabila kita melakukan pemadaman api menggunakan APAR. Di situ yang terbakar, di situ pula yang kita semprotkan. Hanya saja kali ini rancangannya terpasang secara tetap/permanen, dan sepenuhnya beroperasi secara otomatis.
Sehingga komponen yang terpasang pada sistem Local Application sama seperti komponen Fire Suppression Systems pada umumnya. Mulai dari sistem deteksi otomatis, panel kontrol, tabung penyimpanan, sistem actuation, jaringan pipa distribusi gas, hingga nozzle.
Dan karena objek yang kita lindungi tidak tertutup dan cenderung berada di bidang yang terbuka, maka ketika gas yang mengalir melalui nozzle – laju aliran gasnya harus mampu mengepung objek yang terbakar dengan gas.

Local Application membutuhkan jumlah gas yang harus tersedia untuk selama minimal 30 detik laju aliran pelepasan gas. Sehingga cara menghitung kebutuhan gas CO2 untuk metode pemadaman api dengan menerapkan sistem Local Application, tergantung dari pemilihan desain nozzle yang akan kita gunakan.
Adapun kenapa Anda harus memilih menerapkan sistem Local Application – adalah ketika Anda memiliki peralatan-peralatan kritikal yang terletak di dalam ruangan yang sangat teramat luas. Dan atau banyaknya unclosable opening pada struktur ruangan/bangunan. Misalnya seperti di fasilitas mesin turbin pembangkit listrik tenaga uap.
Sehingga dengan alasan apapun tidak memungkinkan untuk menerapkan sistem Total Flooding.
Demikian penjelasan tentang penerapan sistem Total Flooding dan Local Application pada Fire Suppression Systems. Jika ada saran, koreksi, dan informasi yang ingin Anda tambankan, silankan tulis di kolom komentar.
Jika Anda ingin langsung berkonsultasi dengan saya, silahkan menghubungi saya melalui pesan WhatsApp atau telepon di nomor 0813-1111-0220 untuk mendapatkan penjelasan secara langsung tentang penerapan sistem Total Flooding dan Local Application pada Fire Suppression Systems.
Kunjungi Fire Knowledge Center kami dan baca juga artikel Fire Suppression Knowledge lainnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan Anda tentang Fire Suppression Systems.