Instalasi Pipa Fire Suppression Systems

shop drawing instalasi pipa fire suppression systems

Instalatur atau kontraktor pelaksana pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems wajib menguasai pengetahuan tentang material dan komponen instalasi pipa Fire Suppression Systems. Karena instalasi pipa berfungsi sebagai sarana penyalur untuk mengalirkan extinguishing-agent dari tabung penyimpanan menuju ke nozzle.


Makanya penting bagi kita memahami berbagai material pipa, fitting, dan hanger/support yang terdapat pada sistem instalasi pipa Fire Suppression Systems.

Selamat datang di Special Hazard Fire Suppression Systems, yang mana keselamatan jiwa adalah gaya hidup. Karena suatu saat apa yang kita kerjakan berkemungkinan besar bakal menyelamatkan nyawa seseorang. Oleh karenanya saya harap Anda juga turut menjadikan perlindungan bahaya kebakaran khusus sebagai salah satu keahlian Anda.

Sebelumnya perkenalkan, saya FADHLAN HAMID. Tim ReedFOX yang akan membantu Anda untuk memahami jenis material pipa, fitting, dan support pada instalasi pipa Fire Suppression Systems. Tentunya Code & Standard yang menjadi acuan kita nanti ialah NFPA 2001 terbaru edisi 2022.

Disclaimer:
Artikel ini secara terbatas hanya membahas tentang material dan jenis-jenis pipa Fire Suppression Systems yang menggunakan media gas: Clean Agent Gas FM-200, Novec-1230, Inert-Gas, dan CO2. Namun tidak termasuk pada material dan komponen instalasi pipa untuk: Dry/Wet Chemical, Water Mist, Water Spray, dan Hybrid System.

Rangkuman

Setelah membaca dan mempelajari artikel ini, harapannya Anda mampu memahami material dan jenis-jenis pipa Fire Suppression Systems. Berikut cakupan pembahasan di dalam artikel ini:

  • Tanggung jawab design instalasi pipa.
  • Acuan design instalasi pipa.
  • Tanggung jawab kontraktor yang memasang instalasi pipa.
  • Mengenal spesifikasi dan jenis pipa.
  • Persyaratan penggunaan jenis pipa.
  • Jenis-jenis sambungan pipa.
  • Metode penyambungan pipa.
  • Sealant untuk sambungan drat pipa.
  • Syarat membersihkan pipa.

Terminologi:
Special Hazards Fire Suppression Systems. Mencakup: FM-200, Novec-1230, Inert-Gas, CO2, Dry/Wet Chemical, Foam System (Low & High Expansion), Water Mist, Water Spray, dan Hybrid System.
Clean Agent Gas Fire Suppression Systems: FM-200, Novec-1230, dan Inert-Gas.
Halocarbon Clean Agent Gas Fire Suppression Systems: FM-200 dan Novec-1230.

Design Instalasi Pipa Fire Suppression Systems

Perencana atau perancang instalasi pipa Fire Suppression Systems bertanggung jawab untuk menyiapkan gambar kerja (shop drawing) secara mendetail. Mencakup informasi mengenai pipa, fitting, dan hanger/support yang akan terpasang pada sistem instalasi pipa, agar supaya memenuhi spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.

Selanjutnya kontraktor pemasangan Fire Suppression Systems harus bekerja berdasarkan acuan hasil design gambar kerja dari perancang.

shop drawing instalasi pipa fire suppression systems

Rincian pipa, fitting, hanger/support, dan material pendukung lain yang terdapat di gambar kerja, haruslah sesuai dengan:

  1. Persyaratan spesifikasi teknis.
  2. Persyaratan Code & Standard yang berlaku.
  3. Persyaratan teknis dari pabrikan merek komponen yang akan kita pasang.

Siapa saja yang boleh merancang instalasi pipa Fire Suppression Systems?

  1. Fire Protection Engineer yang bersertifikat NICET.
  2. Fire Protection Engineer yang bersertifikasi dari pabrik merek tertentu.
  3. Fire Suppression Engineer yang berlisensi dari asosiasi terkait, mis. FSSA, NFPA, atau SFPE.

Design gambar kerja (shop drawing), bukan tanggung jawab kontraktor pelaksana pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems.

Pedoman Instalasi Pipa Fire Suppression Systems

Beberapa panduan rancangan, material dan komponen instalasi pipa Fire Suppression Systems yang bisa kita gunakan di antaranya yaitu:

  1. NFPA 2001, 2022 Edition. Standard on Clean Agent Fire Extinguishing Systems. Secara detail memberikan pedoman tentang pemilihan jenis pipa dan fitting yang nantinya akan kita gunakan dalam pemasangan Clean Agent Gas Fire Suppression Systems. (FM-200, Novec-1230, dan Inert-Gas).
  2. NFPA 12, 2022 EditionStandard on Carbon Dioxide Fire Extinguishing Systems. Secara detail memberikan pedoman tentang pemilihan jenis pipa dan fitting yang nantinya akan kita gunakan khusus untuk pemasangan CO2 Fire Suppression Systems.
  3. Pipe Design Handbook FSSA. The Third Edition of the FSSA Pipe Design Handbook for Use with Special Hazards Fire Suppression Systems. Menyediakan tambahan informasi kepada perancang sistem dalam merancang sistem instalasi pipa agar sesuai dengan standar NFPA.
  4. Design, Installation, and Maintenance Manual dari pabrikan. Menyediakan informasi spesifik tentang merek dan model komponen Clean Agent Gas Fire Suppression Systems tertentu yang secara terperinci menyesuaikan rancangan komponennya.
Code & standard pemasangan instalasi pipa fire suppression systems

Dengan mengacu pada dokumen-dokumen tersebut, pastinya akan memudahkan perancang dalam menentukan design, material, dan komponen instalasi pipa Fire Suppression Systems. Sehingga ketika nantinya terpasang dan terpelihara dengan baik, akan mampu mengalirkan Clean Agent Gas secara aman ke dalam ruangan yang kita proteksi.

Kontraktor Pemasangan Instalasi Pipa Fire Suppression Systems

Jika Anda merupakan kontraktor yang melakukan pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems, maka Anda bertanggung jawab atas hasil pemasangan tersebut. Pemasangan tersebut harus Anda lakukan dengan benar, selain itu juga harus menggunakan material dan komponen instalasi pipa yang telah perancang tentukan dalam gambar kerja.

Sebagai kontraktor pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems, wajib paham tentang jenis-jenis pipa, fitting, serta hanger/support yang tertera dalam gambar kerja. Serta mampu mengenali material dan komponen yang berbeda dari gambar kerja, jika material dan komponen tersebut secara tidak sengaja terkirim ke lokasi kerja.

[cta-maintenance]

Spesifikasi Pipa

Berikut di bawah ini daftar istilah atau atribut mengenai spesifikasi teknis pada pipa secara umum:

  1. Ukuran. Ukuran diameter pipa atau NPS (nominal pipe size) umumnya menggunakan satuan Inci (inch/inches).
  2. Schedule. Mengacu pada ketebalan dinding pipa.
  3. Material. Mis.: Baja (steel), Stainless Steel, atau Tembaga. Baja adalah material yang paling umum untuk penggunaan instalasi pipa Clean Agent Gas Fire Suppression Systems.
  4. Standard. Mis.: ASTM A106 atau A53.
  5. Metode Konstruksi. Mis.: ERW (electric resistance welded) atau Seamless.
  6. Pelapisan (coating). Mis.: Galvanis.

Persyaratan Kriteria Instalasi Pipa: NFPA 2001, 2022 Edition.

NFPA 2001:2022, klausul 5.2.1.1, menyatakan kriteria jenis pipa yang boleh kita gunakan pada instalasi pipa Clean Agent Gas Fire Suppression Systems sebagai berikut:

NFPA 2001:2022, Klausul 5.2.1.1
Pipe shall be of material having physical and chemi­cal characteristics such that its integrity under stress can be predicted with reliability. Special corrosion-resistant materials or coatings shall be required in severely corrosive atmospheres. The thickness of the piping shall be calculated in accordance with ASME B31.1, Power Piping Code. The internal pressure used for this calculation shall not be less than the greater of the following values:
(1) The normal charging pressure in the agent container at 70°F (21°C).
(2) Eighty percent of the maximum pressure in the agent container at a maximum storage temperature of not less than 130°F (55°C), using the equipment manufacturer’s maximum allowable fill density, if applicable.
(3) For inert gas clean agents, the pressure fix this calculation shall be as specified in 5.2.1.1.1 and 5.2.1.1.2.

Sementara itu FSSA Pipe Design Handbook (PDH) juga memberikan panduan lebih detail kepada perancang sistem dalam memilih pipa dan fitting. Tentu saja tujuannya supaya perancang bisa memenuhi standar kriteria NFPA. Sementara itu kontraktor pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems, juga harus turut bisa memahami materi yang tersedia di dalam Handbook FSSA tersebut.

Jika kriteria jenis pipa sudah ada ketentuannya dari NFPA, mengapa harus lagi mengacu kepada FSSA?

Annex A5.2.1.1, NFPA 2001:2022
Paragraph 5.2.1.1 requires that “the thickness of the piping shall be calculated in accordance with ASME B31.1.” To comply with this requirement, the guidelines found in the FSSA Pipe Design Guide for Use with Special Hazard Fire Suppression Systems should be followed. The FSSA Pipe Design Guide for Use with Special Hazard Fire Suppression Systems provides guidance on how to apply ASME B31.1 in a uniform and consistent manner in the selection of acceptable types of pipe and tubing used in special hazard fire suppression systems. ASME B31.1 allows the pressure to exceed the maximum design pressure, provided it is for short operating periods. Clean agent piping systems are not subjected to continuous pressurization. When discharge times are less than 60 minutes in duration, NFPA 2001 allows.

Persyaratan Ketebalan Pipa: NFPA 2001, 2022 Edition.

Ketebalan pipa yang akan kita gunakan dalam Halocarbon Clean Agent Gas Fire Suppression Systems perhitungannya menggunakan tekanan kerja berikut (mana yang lebih besar):

  • Tekanan pengisian normal tabung penyimpanan gas berada pada suhu 70°F (21°C).
  • 80% dari tekanan maksimum dalam tabung penyimpanan gas berada pada tekanan penyimpanan maksimum yang tercantum [tidak kurang dari 130°F (54°C)]. Berdasarkan kepadatan pengisian maksimum yang telah pabrikan tentukan.

Baca juga: Ternyata Ini Rahasia Cara Menghitung FM-200 versi NFPA 2001 Edisi 2022

Persyaratan Ketebalan Pipa untuk Sistem Inert-Gas

Pertama, persyaratan pada Inert Gas Fire Suppression Systems yang menggunakan alat pengurang tekanan (pressure reducing device). Jaringan pipa di bagian hulu (upstream) pressure reducing valve, sama halnya harus memenuhi persyaratan pada Halocarbon Clean Agent Gas.

Kemudian persyaratan yang kedua, tekanan untuk perhitungan ketebalan pipa di bagian hilir (downstream) pressure reducing device adalah antisipasi tekanan maksimum pada pipa bagian downstream sebagaimana hasil estimasi dari flow calculation design.

Tabel berikut menampilkan kaitannya dengan bagian pipa Clean Agent Gas Fire Suppression Systems yang memenuhi persyaratan di atas.

Table 2.1 FSSA pipe design handbook

Tabel 2-1 FSSA Pipe Design Handbook (PDH) memberikan nilai tegangan ijin maksimum (SE) dengan rentang suhu untuk berbagai material pipa.

NFPA 2001 memperbolehkan SE atau faktor tegangan luluh (yield stress factor) terbitan ASME B31.1 meningkat sebesar 20% pada saat menghitung ketebalan pipa untuk bagian pipa berdasarkan kedua hal berikut:

  1. Dalam keadaan normal pipa tidak dalam kondisi bertekanan.
  2. Durasi waktu pelepasan gas (discharge time), kurang dari 60 menit.

Selanjutnya catat suhu pengoperasian untuk setiap jenis pipa pada tabel. Jika menggunakan perkiraan suhu yang lebih tinggi, maka nilai SE harus kita kurangi agar sesuai dengan nilai yang Appendix A tunjukkan pada Power Piping Code di suhu yang lebih tinggi untuk material sistem jaringan pipa yang kita gunakan.

[cta-isi-ulang]

FSSA Pipe Design Handbook Guidelines

Umumnya di Indonesia, perancangan dan pemasangan Clean Agent Gas Fire Suppression Systems mengacu pada standar NFPA (National Fire Protection Association), yang mana umumnya menggunakan pipa Black Steel dan/atau pipa Galvanis.

Sementara Tabel 2-1 FSSA Pipe Design Handbook turut memberikan informasi untuk penggunaan material pipa jenis lain, seperti: pipa Stainless Steel, Tubing, dan pipa Tembaga, yang masih NFPA izinkan.

Dalam keadaan tertentu, perancang Fire Suppression Systems ada kalanya perlu menggunakan material pipa jenis itu. Namun seringnya, Clean Agent Gas Fire Suppression Systems menggunakan dengan pipa Carbon Steel sebagai pengganti material pipa jenis itu.

Kontraktor pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems tentunya harus memahami berbagai jenis pipa yang telah Tabel 2-1 tentukan. Karena dengan mempelajarinya akan memudahkan kita cara mengidentifikasi pipa yang terkirim ke lokasi kerja, berdasarkan atribut labelnya.

Jika tidak yakin dengan material yang terkirim ke lokasi kerja, kontraktor bisa menghubungi manajer proyek untuk melakukan klarifikasi, sebelum akhirnya melakukan pemasangan instalasi pipa.

Pipa High Pressure CO2 Fire Suppression Systems

Code dan Standard untuk CO2 Fire Suppression Systems, kita menggunakan acuan NFPA 12, 2022 Edition. Standard on Carbon Dioxide Fire Extinguishing Systems.

Jika menggunakan pipa Black Steel atau pipa Galvanis, harus berupa ASTM A53 jenis Seamless atau Electric Welded, Grade A atau B; atau ASTM A 106, Grade A, B, atau C. Namun tidak boleh menggunakan ASTM A120 dan pipa jenis Cast-Iron.

Instalasi pipa fire suppression systems untuk CO2 high pressure

Pipa Stainless Steel wajib memakai jenis TP304 atau TP316 jika menggunakan metode sambungan berulir (threaded connections). Atau jenis TP304, TP316, TP304L, atau TP316L jika menggunakan metode sambungan las (welded connections).

Jika menggunakan pipa yang berdiameter ¾ inci atau lebih kecil, maka masih boleh menggunakan pipa Schedule 40. Namun jika menggunakan pipa yang berukuran 1 sampai 4 inci, wajib menggunakan pipa Schedule 80.

Material instalasi pipa CO2 Fire Suppression Systems tidak boleh menggunakan pipa ASTM A53 Furnace Butt-Weld.

CO2 High Pressure Fire Suppression Systems yang menggunakan selain pipa di atas, perhitungan ketebalannya harus mengacu pada rumus ASME B31.1. Yang mana tekanan internal (internal pressure) untuk perhitungan ini adalah 2800 psi (19,306 kPa) atau 193 bar.

Pipa Low Pressure CO2 Fire Suppression Systems

Jika menggunakan pipa Black Steel atau pipa Galvanis, harus berupa ASTM A53 jenis Seamless atau Electric Welded, Grade A atau B; atau ASTM A 106, Grade A, B, atau C. Dan tetap tidak boleh menggunakan ASTM A120 dan pipa jenis Cast-Iron.

Instalasi pipa fire suppression systems untuk CO2 high pressure

Pipa Stainless Steel wajib memakai jenis TP304 atau TP316 jika menggunakan metode sambungan berulir (threaded connections). Atau jenis TP304, TP316, TP304L, atau TP316L jika menggunakan metode sambungan las (welded connections).

Berapa pun ukuran diameter pipa CO2 Low Pressure Fire Suppression Systems, setidaknya minimal wajib menggunakan pipa Schedule 40.

Material instalasi pipa CO2 Low Pressure Fire Suppression Systems namun tetap saja tidak boleh menggunakan pipa ASTM A53 Furnace Butt-Weld.

CO2 Low Pressure Fire Suppression Systems yang menggunakan selain pipa di atas, perhitungan ketebalannya harus mengacu pada rumus ASME B31.1. Yang mana tekanan internal (internal pressure) untuk perhitungan ini adalah 450 psi (3103 kPa) atau 31 bar.

Label Penandaan Pipa (Stenciled)

Berikut contoh bagian pipa yang memperlihatkan label penandaan (marking/stenciled) untuk panjang pipa baja ASTM A53 Schedule 40 Grade B.

Stensil label marking instalasi pipa fire suppression systems

Pipa baja apa pun yang terkirim ke lokasi kerja, namun tidak ada labelnya bisa jadi itu adalah pipa ASTM A120. Yang mana pipa jenis tersebut tidak boleh Anda gunakan untuk instalasi pipa Fire Suppression Systems.

Jenis-jenis Sambungan Instalasi Pipa

Ada tiga jenis penyambungan pipa yang umum digunakan untuk menyambung instalasi pipa Fire Suppression Systems, diantaranya:

  1. Sambungan las (welded)
  2. Sambungan drat/ulir (threads)
  3. Sambungan alur (grooved)

Tentunya jenis-jenis penyambungan untuk masing-masing ketiga potongan pipa tersebut memiliki syarat yang berbeda-beda. Karena akan berkaitan dengan jenis dan komponen yang akan kita gunakan sebagai alat penyambungnya (fitting).

Sambungan Drat/Ulir (Threads)

Semua sambungan pipa yang menggunakan drat (threads) harus sesuai dengan acuan standar ANSI B1.20.1 atau ISO 7-1. Kedalaman ulir, panjang ulir, dan jalur ulir, harus mulus dan tersambung rapi.

Jenis sambungan pipa drat fire suppression systems

Jika potongan ulir kurang panjang, maka ulir yang akan terikat menjadi terlalu sedikit. Namun jika potongan ulir terlalu panjang, maka potongan jalur ulir akan menjadi terlalu dalam. Yang mana ketebalan dinding pipa menjadi semakin tipis sehingga akan mengurangi kekuatannya terhadap tekanan.

Table drat NPT threaded instalasi pipa fire suppression systems

Karena setiap masing-masing ukuran pipa memiliki serangkaian dimensi ulirnya sendiri-sendiri. Maka dari itu pada saat memotong ulir dengan satu set cetakan ulir dengan mesin senai, penting agar mendapat hasil yang bersih, tajam, dan ukurannya harus tepat, tujuannya supaya bisa terpasang dengan benar.

Sambungan Alur (Grooving)

Pipa yang menggunakan metode sambungan grooving, setiap ujung pipanya harus di roll memutar. Cara membuat grooving pipa sesuaikan dengan persyaratan dari pabrikan merek fitting (camlock coupling) masing-masing.

Camlock coupling grooving instalasi pipa fire suppression systems

Karena spesifikasi fitting penyambung (camlock coupling) yang akan kita gunakan biasanya setiap merek punya ukuran yang berbeda-beda. Sementara itu grooving pipa terbagi menjadi dua metode, yaitu: Cut-grooving dan Roll-grooving.

Cut Grooving

Cut-grooving menggunakan metode yang melakukan pengikisan bagian tertentu pada pangkal pipa. Sehingga menipiskan bagian tertentu yang menyebabkan berkurangnya ketebalan pipa. Kedalaman maksimum cut-grooving pengikisannya tidak boleh terlalu dalam karenanya akan mengurangi kekuatan sambungan.

Cut grooving instalasi pipa fire suppression systems

Kemudian pada saat melakukan cut-grooving, maksimum kedalaman alurnya tidak boleh melampaui ukuran Dimensi “A” yang telah FSSA Pipe Design Handbook (PDH) tetapkan. Sebagaimana petunjuk dari Tabel 2-4 atau Tabel 3-4. Atau bisa juga mengikuti instruksi dan petunjuk dari pabrikan merek camlock coupling yang akan kita gunakan. Sementara beda halnya dengan roll-grooving.

Roll Grooving

Roll-grooving sama sekali tidak menghilangkan partikel apa pun dari pipa. Karena tidak ada pengikisan ataupun pemotongan yang menghilangkan bagian tertentu pada pangkal dinding pipa. Sehingga dengan menggunakan metode roll-grooving sama sekali tidak menipiskan bagian tertentu pada pangkal dinding pipa.

Roll grooving instalasi pipa fire suppression systems

Penentuan kedalaman alur jika memilih menggunakan metode rool-grooving, tujuannya hanya untuk kesesuaian dengan merek camlock coupling yang akan kita gunakan. Tidak ada syarat khusus dari NFPA maupun FSSA, maka dari itu selalu ikuti instruksi dan petunjuk dari pabrikan merek camlock coupling yang akan kita gunakan.

Baca juga: Baru Terungkap Perbedaan Kelas Kebakaran versi ISO dan NFPA

Metode Penyambungan Instalasi Pipa

Berikut panduan terkait dengan metode bagaimana cara penyambungan pipa yang tepat dan benar pada saat melakukan pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems. Namun sebelumnya ada dua faktor penting yang perlu kita perhatikan pada saat melakukan penyambungan instalasi pipa Fire Suppression System.

Yang pertama, Kekuatan (Strength), yaitu kemampuan sambungan pipa ketika menahan kekuatan tekanan dari dalam bagian pipa. Dan yang kedua, Keketatan/Kekencangan (Tightness), yaitu kemampuan sambungan pipa untuk menahan kebocoran.

Jika mengaplikasikan sambungan pipa drat (threads), maka sambungan drat yang dinyatakan memenuhi syarat adalah apabila jumlah potongan alur drat telah terpasang dengan benar dengan fitting. Karena pada saat pipa tersambung dengan fitting, alur drat pipa yang terikat dengan fitting, nantinya akan terjadi perubahan bentuk.

[cta-maintenance]

Penyambungan pipa yang menggunakan metode drat, untuk melakukan pengencangan sambungan, tidak berdasarkan dari besarnya tenaga atau jumlah torsi yang kita gunakan. Bisa saja hanya dengan menggunakan torsi rendah, tapi sambungan sudah ketat.

Namun jika menggunakan jumlah torsi dalam jumlah besar, dengan alasan karena potongan alur dratnya tidak benar atau tidak mulus, bisa saja berpotensi akan tetap mengalami kebocoran.

Ketika melakukan pengencangan sambungan pipa dengan fitting, hindari untuk melakukan pemutaran mundur (berlawanan arah jarum jam). Karena alur drat pipa ataupun fitting telah terjadi perubahan bentuk, maka dari itu jika kita melakukan pemutaran mundur (backing off), berpotensi akan mengendurkan sambungan antara keduanya.

Sealant Pipa Drat/Ulir (Threads)

Untuk memastikan bagian alur potongan tetap sesuai, kita bisa menggunakan sealant terhadap bagian potongan alur drat. Bisa dengan menggunakan lem cair maupun selotip (seal-tape), tujuannya untuk mengurangi gesekan yang berpotensi mengakibatkan berkurangnya torsi.

Fungsi penggunaan sealant pada bagian alur drat, bermanfaat untuk mengisi ketidakteraturan kecil pada permukaan drat jantan dan betina. Sehingga turut membantu meningkatkan kekencangan pada sambungan.

Saat memasang fitting ke ujung drat pipa, sealant hanya boleh kita aplikasikan pada bagian drat jantannya saja. Tidak boleh mengaplikasikan sealant di kedua sisi drat.

Sealant drat ulit sambungan pipa fire suppression systems

Pada saat mengaplikasikan sealant pada permukaan drat, pastikan sealant tidak sampai ke ujung pipa. Sisakan sekitar 2 alur drat, tujuannya supaya solatip maupun lem tidak “meluber” dan masuk ke bagian dalam rongga pipa maupun fitting.

Melakukan teknik sealant yang tepat dan benar penting kita lakukan jika memilih penyambungan pipa dengan menggunakan metode drat/ulir. Karena hal tersebut akan menentukan faktor kesuksesan kita pada saat melakukan uji tekanan pipa dan puff testing.

Pembersihan Pipa

Aktivitas pemotongan pipa dan pembuatan drat, menyebabkan partikel logam dan minyak/oli dari mesin senai (saat membuat drat pipa) masuk ke dalam rongga pipa. Adapun cara untuk membersihkannya adalah dengan cara menyeka atau mengelap seluruh bagian luar pipa.

Selanjutnya gunakan larutan pembersih untuk menyeka/mengelap rongga bagian dalam pipa. Hanya gunakan pelarut pembersih yang tidak mudah terbakar, dan juga tidak beracun.

Tujuan utamanya adalah supaya jaringan intalasi pipa terbebas dari partikel dan sisa minyak, sebelum nantinya kita memasang nozzle.

Kesimpulan Persyaratan Instalasi Pipa Fire Suppression Systems

Pada saat akan melakukan pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems, pastikan spesifikasi material yang Anda terima di lokasi kerja sudah sesuai dengan apa yang telah perancang tentukan. Karena sudah menjadi tugas kontraktor pemasangan untuk mengenali berbagai jenis material dan komponen instalasi pipa Fire Suppression Systems.

Lakukan pemasangan sesuai dengan gambar kerja dan pastikan rancangan gambar kerja sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku. Apabila menemukan perbedaan antara rencana gambar kerja dan persyaratan yang berlaku, jangan sungkan untuk meminta klarifikasi kepada perancang maupun kepada pihak-pihak yang terkait.

Dengan memahami jenis dan material pipa serta komponen pendukung lainnya, turut serta mencegah terjadinya kesalahan pada keseluruhan jaringan instalasi pipa Fire Suppression Systems.

Jika terjadi kesalahan pada pemasangan instalasi pipa Fire Suppression Systems, bukan saja hanya berdampak pada kegagalan sistem. Namun kemungkinan terburuknya adalah akan berdampak pada keselamatan nyawa siapa pun yang berada di dalamnya.


Demikian pembahasan tentang jenis dan material instalasi pipa Fire Suppression Systems. Jika ada saran, koreksi, dan informasi yang ingin Anda tambahkan, silahkan tulis di kolom komentar.

Anda juga bisa menghubungi saya secara langsung melalui pesan WhatsApp atau telepon di nomor 0813-1111-0220. Untuk infomasi konsultasi perencanaan design, pemasangan, isi ulang, maupun service dan maintenance Fire Suppression Systems Anda.

Sumber Referensi

FSSA Full Training Program. Third Period — Module 6: Piping Materials and Components.
Pipe Design Handbook FSSA. The Third Edition of the FSSA Pipe Design Handbook for Use with Special Hazards Fire Suppression Systems.
NFPA 2001:2022. Standard on Clean Agent Fire Extinguishing Systems.
NFPA 12:2022. Standard on Carbon Dioxide Fire Extinguishing Systems.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top